Senin, 22 November 2010

Dies Natalis Universitas Trisakti

"Kita Bangga Universitas Trisakti Semakin Diakui Dunia Internasional"

Dies Natalis ke 44 Universitas Trisakti ditandai dengan dilaksanakannya acara pokok Sidang Senat Terbuka tanggal 10 Desember 2009 yang berlangsung di Auditorium Gedung D Lantai 8, Kampus A Usakti, Grogol Jakarta Barat. Tema Dies Natalis kali ini adalah "Peran Universitas Trisakti dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial berdasarkan kearifan lokal".

Pada kesempatan yang berbahagia tersebut, Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Thoby Mutis menyampaikan laporannya berkaitan dengan perkembangan lembaga pendidikan tinggi yang dipimpinnya itu dan hal-hal apa saja yang sudah dicapai selama ini.

Acara pokok peringatan Dies Natalis Usakti ke 44 ini diisi pula dengan orasi ilmiah yang disampaikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus , Dr. Marwan Effendy, SH yang mengangkat tema "Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Secara Integral dan Sistematik Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Kesejahteraan dan Keadilan Sosial".

Usai acara inti dilanjutkan dengan pemberian penghargaan Universitas Trisakti kepada dosen, karyawan dan mahasiswa yang terpilih sebagai karyawan dan dosen teladan, karyawan dan dosen yang sudah memasuki masa bhakti 5 tahun, peneliti terbaik, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terbaik dan pemberian beasiswa untuk organisatoris terbaik.

Laporan Rektor

Dalam laporannya di depan Sidang Senat Terbuka, Rektor Usakti Prof Dr Thoby Mutis menyampaikan berbagai fakta kemajuan yang sudah diraih Usakti baik di tingkat nasional maupun inernasional. Kita patut bangga atas kepercayaan internasional kepada Universitas Trisakti yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang dipercaya oleh pemerintah melalui Ditjen Pendidikan Tinggi untuk mendidik dan memberikan beasiswa kepada 12 mahasiswa yang berasal dari negara-negara berkembang, antara lain dari Uganda, Gambia, Ethiopia, Papua Neugini, Laos, Kamboja, Madagaskar, Thailand dan Bangladesh. Kita juga merasa berbahagia sebagai salah satu perguruan tinggi yang mendapat kehormatan dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia dan juga luar negeri untuk mendidik sumber daya manusia yang berkualitas. Bukti ini didukung oleh jajak pendapat Pusat Data dan Analis Tempo (PDAT) 2009 menempatkan Universitas Trisakti di peringkat 9 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia, dan Universitas Trisakti merupakan satu-satunya dari perguruan tinggi swasta yang masuk dalam 10 besar," jelasnya.

Selain itu prestasi para dosen maupun mahasiswa yang mendapat berbagai penghargaan dan mengukir prestasi di berbagai event baik nasional dan internasional juga semakin mengharumkan nama Usakti. Kepeloporan Universitas Trisakti di berbagai bidang

anatara lain ditunjukkan dengan dibukanya Konsentrasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Program Magister Manajemen, Program Diploma IV Ilmu Keuangan serta Program Diploma III Syariah yang telah mendapatkan izin penyelenggaraan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas dan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.

Demikian pula kepedulian terhadap pengembangan ekonomi rakyat khususnya Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), peran pembinaan yang dilakukan Usakti selama ini telah membuahkan hasil yang manis. Pembinaan kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua di Jelambar Jakarta Barat telah menjadikan koperasi tersebut mampu mengembangkan sayap usahanya ke berbagai kota besar di Indonesia. Jumlah anggota dan total omsetnya terus meningkat membuat Koperasi Kodanua beberapa kali terpilih sebagai koperasi teladan tingkat nasional. Di lingkungan internal, universitas melakukan pembinaan dan pengembangan serta arahan secara terus menerus kepada Koperasi Karyawan Trisakti dan Koperasi Mahasiswa sehingga perkembangan usaha kedua koperasi terus meningkat yang mempunyai aspek berkaitan dengan social entrepreneurship yang berproses.

Berbagai kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat maupun penelitian tidak luput memberikan sumbangsihnya terhadap keberadaan Universitas Trisakti. Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Trisakti telah melakukan banyak aliansi strategis dengan lebih dari 50 institusi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, antara lain pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama pendididkan dual degree/twining program yang telah meluluskan 11 dengan beberapa negara beberapa program studi.

Rektor menyatakan bahwa saat ini tidak diragukan lagi bahwa Universitas Trisakti merupakan asset nasional yang berharga dan dikelola secara baik dan benar sesuai visi dan misinya. Dr. Marwan Effendy, SH selaku Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus memberikan orasi ilmiahnya yang berjudul "Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Secara Integral dan Sistemik Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Kesejateraan dan Keadilan Sosial".

Ia mengatakan bahwa tuntutan terhadap keseriusan pemerintah dalam penanggulangan tindak pidana korupsi, akhir-akhir ini semakin marak terutama dipisu gencarnya pemberitaan terkait dengan beberapa oknum penegak hukum yang dituding melakukan perbuatan tercela, melakukan pemerasan dan penyalahgunaan wewenangnya. Marwan meyebutkan bahwa korupsi sudah melanda negeri ini sejak lama dan sudah menyentuh ke semua lini kehidupan masyarakat, sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat, dimana dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kebiasaan, dimana untuk mempercepat suatu urusan, seseorang terbiasa memberikan "uang pelican" uang rokok atau dalam bentuk lain.

Ia mengutip hasil penelitian Badan Pemerikasa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mengidentifikasi beberapa aspek penyebab perbuatan koruptif, yaitu :

1.
Aspek individu yang meliputi; sifat tamak, moral yang kurang kuat menghadapi godaan, penghasilan kurang mencukupi, kebutuhan hidup yang wajar, kebutuhan hidup yang mendesak, gaya konsumtif, malas atau tidak mau bekerja keras dan ajaran-ajaran agama kurang diterapkan secara benar.
2.
Aspek organisasi dalam arti luas, termasuk organisasi di dalam lingkungan masyarakat.
3.
Aspek masyarakat tempat individu dan organisasi berada; nilai-nilai yang berlaku di masyarakat ternyata kondusif untuk terjadinya korupsi.
4.
Aspek peraturan perundang-undangan. Korupsi mudah timbul karena adanya kelemahan di bidang perundang-undangan dan sanksi terlalu ringan, penetapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu serta lemahnya bidang evaluasi dan revisi undang-undang.

Pada akhir orasi ilmiahnya, Marwan menyimpulkan bahwa langkah integral dan sistemik dalam memberantas korupsi, baik secara preventif perlu disinergikan, mengingat tindakan represif saja dalam menghadapi karateristik dan dimensi korupsi belum teruji efektivitasnya. "Let's eradicate corruptions start from ourself, start from small thing little by little, and start from today (Mari kita berantas korupsi mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil-kecil sedikit demi sedikit, dan mulai hari ini" ajaknya dengan bersemangat

Masyarakat Kampus, Vol. 6 No.106 - 08 Januari 2010

0 comments:

Posting Komentar

zorpia

Edit Event
Dear Noor,
Say hello to new Zorpians from JaKaRta BaRaT
 

Recent Post

Pendukung

Powered By Blogger

Iklan

Status Rank

Iklan